ISLAM PADA MASA SEKARANG DI ASIA
A. Pendahuluan
Maksud dunia islam adalah bagian dari dunia antara maroko hingga
merauke, tempat-tempat yang termasuk dunia islam antara lain adalah maroko, Aljazair,
Tunisia, Libiya, Nigeria, Sudan, Mesir, Eriteria, Suriah, Yordania, Irak, Iran,
Lebanon, Saudi Arabia, Afganistan, Pakistan, Patani (Thailand selatan),
Malaysia, Filipina selatan dan Indonesia.
Sejak berabad-abad
dunia islam sudah di jajah oleh bangsa asing yang berideologi dan beragama lain
setelah perang duniA II satu demi satu Negara islam telah membereskan diri dari
penjajahan dan menjadi Negara yang merdeka.[1]
Integrasi
nilai-nilai islam ke dalam berbagai aspek kehidupan tanpak makin terus
berkembang nilai-nilai islam bukan hanya tercermin dalam kerangka bangunan ilmu
pengetahuan, melainkan juga tercermin dalam berbagai aspek kehidupan yang lebih
luas lagi, yaitu ekonomi, social, budaya, politik, seni, dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
perkembangan islam di asia?
2. Bagaimana
cara islam bisa masuk dengan baik di masing-masing Negara di asia?
C. Pembahasan
1.
Perkembangan Islam pada masa moderen (1800-sekarang)
Periode moderen dalam sejarah Islam, dimulai
dari tahun 1800 M sampai sekarang ini. Dari 1800 sampai abad 20, dunia Islam
secara politis berada di bawah penetrasi kolonialisme. Pertengahan abad 20,
muncul pemikiran pembaharuan dalam Islam, dan Islam mulai bangkit.
Pada awalnya, peradaban Eropa jauh tertinggal
dengan Islam. Semenjak Eropa menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan, semua
berbalik. Eropa melakukan ekspansi ke berbagai belahan dunia, bahkan terhadap
dunia Islam.
Kemajuan peradaban Eropa digunakan
negara-negara Eropa untuk menjajah dunia Islam di India dan Asia Tenggara.
India menjadi kekuasaan Inggris, Portugis menaklukkan Kerajaan Malaka, Spanyol
menguasai Filipina, Kerajaan Ternate dan Tidore dikuasai Portugis, Belanda dan
Inggris bergantian menjajah kepulauan Nusantara, dan lain-lain. Hal itu
berlangsung sampai pertengahan abad 20.
Kemajuan Eropa juga membuat Kerajaan Usmani
menjadi kecil di hadapan Eropa. Berbagai usaha pembaharuan dilakukan oleh
Kerajaan Usmani, namun semuanya gagal. Saat PD I, Turki Usmani ada di pihak
yang kalah. Pada akhirnya, Kerajaan Turki Usmani runtuh. Beda dengan Mesir.
Mesir menjadi daerah jajahan yang diperebutkan oleh Inggris dan Perancis.
Rivalitas Inggris dan Perancis ini tidak hanya di Mesir, tapi juga di Timur
Tengah dan Afrika. Faktor yang menarik Eropa untuk mengadakan ekspansi ke dunia
Islam adalah ekonomi dan politik.[2] Kemunduran
Islam menginspirasi gerakan pembaharuan. Tokoh yang mempeloporinya adalah
Muhammad bin Abdul Wahab, Syah Waliullah, Sultan Mahmud II, Muhammad Ali Pasya,
At-Tahtawi, dan lain-lain. Para tokoh tersebut memberi gagasan yang intinya
adalah pemurnian ajaran Islam, penerapan sistem demokrasi dalam pemerintahan,
pembaharuan di bidang militer, pendidikan, dan ekonomi, penumbuhan sikap aktif
dan dinamis di kalangan umat Islam, dan lain-lain.
Nasionalisme muncul dan diikuti dengan
berdirinya partai politik, modal utama perjuangan pergerakan kemerdekaan. Satu
per satu negara di dunia Islam mulai melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
Manfaat mempelajari sejarah perkembangan
Islam pada masa moderen adalah timbulnya kesadaran umat Islam akan pentingnya
ilmu pengetahuan dan teknologi, pentingnya ukhuwah Islamiyah, pentingnya
nasionalisme, dan pentingnya kemurnian ajaran Islam.
2.
Perkembangan Islam di Asia
1)
Agama Islam di Pakistan
Perlu diketahui bahwa Pakistan merupakan Negara yang
memisahkan diri dari India. Pada Abad ke- 13 s/d 15 agama Islam berkembang
dengan pesat di India, dengan bukti adanya kerajaan-kerajaan Islam di India dan
bangunan-bangunan tempat ibadah. Pada waktu kritis Kerajaan Moghul, para
pedagang Belanda, Prancis, Inggeris dan Portugis masuk India. Kemudian pada
perkembangan selanjutnya India resmi dijajah Inggeris. Pada tahun 1947,
Inggeris memberi kemerdekaan kepada India dan sekaligus berakhirnya kejayaan
Islam di India. Pada tahun itu juga umat Islam kemudian mendirikan negara baru
yang terpisah dari India, yaitu Pakistan. Arti penting negara ini dalam sejarah
dan perkembangan Islam terutama disebabkan dua hal. perjuangan politiknya berlangsung pada waktu yang sama dengan perjuangan
orang Hindu di India. Perjuangan itu bertujuan untuk mendirikan negara
tersendiri bagi umat Islam.[3]
Pakistan berperan
penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat serta berhasil
melahirkan sejumlah lembaga pengkajian
Islam dan intelektual muslim berkaliber international.islam di Pakistan dapat
berkembang dengan pesat sehingga Pakistan merupakan negara dengan penduduk
Islam terbesar kedua di dunia. Bahkan hukum Islam telah diperlakukan di
Pakistan. Sayid Qutub, tokoh Ihkwanul Muslim Mesir, pernah mengatakan bahwa
kini telah muncul dua kekuatan besar Islam, yakni Indonesia (Asia Tenggara) dan
Pakistan (Asia Selatan). Kekuatan militer negara Pakistan ini juga
diperhitungkan oleh dunia dengan adanya dugaan bahwa negara Pakistan mempunyai
kemampuan persenjataan nuklir. Bahkan, Amerika menilai Pakistan, sebagai negara
”Bom Islaam” (Islamic Bomb). Ide tentang pembentukan negara tersendiri bagi
Umat Islam, bermula dari Sayid Ahmad Khan, kemudian dicetuskan oleh Muhammad
Iqbal dan akhirnya direlisasi oleh Muhammad Ali Jinnah. Pada tahun 1947 Inggis
menyerahkan kedaulatan kepada dua Dewan konstitusi, yaitu tanggal 14 Agustus
1947 untuk Pakistan dan tanggal 15 Agustus bagi India. Sejak itulah Pakistan
lahir sebagai negara Islam. Muhammad Ali Jinnah diangkat sebagai gubernur
jendral dengan gelar ”Quaidi-Azam” atau pemimpin besar.
Sejak berdirinya negara Pakistan, umat Islam
mencoba menerapkan konsep Islam sebenarnya negara Islam itu. Persoalan itu
merupakan bahan polemik yang berkepanjangan di pemerintahan diajukan oleh
Majelis Nasional dengan berpedoman kepada Rancangan Undang-Undang hasil sidang
Liga muslim pada bulan Maret 1940, yaitu harus sesuai dengan Al-Qur’an dan
hadist. Sistem pemerintahan yang dirumuskan Liga Muslim tahun 1940 itu disahkan
menjadi konstitusi tahun 1956. Dalam konstitusi itu negara bernama”Republik
Islam Pakistan”. Konstitusi ini kemudian ditinjau kembali sehingga lahir
konstitusi tahun 1962, yang cara Iantara lain menghilangkan kata ”Islam” dan
sebagai imbalannya mendirikan dua lembaga, yaitu Dewan Penasihat Ideologi Islam
dan Lembaga Penelitian Islam.
2) Agama
Islam di India
Hal ini terjadi Sebelum agama Islam lahir di Arab, antara bangsa arab dengan
bangsa India sudah saling mengenal. Dengan bukti adanya peninggalan pedang Arab
yang disebut”Saif Muhannad” artinya pedang yang di tempa secara India. Kemudian
adanya perkataan ” Handasah” yang artinya ilmu ukur yang diambil dari kata
”Hindu”. Setelah agama islam lahir yang mengenalkan islam
keIndia adalah Khalifah Umar bin Khattab Pada tahun 16 H (636 M) Khalifah Umar
mengirimkan pasukan ke Persia di bawah pimpinan Saad bin Abi Waqas. Beliau
berjuang selama 16 tahun, akhirnya dapat menguasai seluruh Persi kemudian
diperluas ke Khurasan kemudian diteruskan ke India.Pada masa Khalifah Usman,
dikirim lah Hakim bin Jabalah ke India, untuk menjelajahi mengenal negeri India
yang luas itu.Pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib, tahun 38 H (659 M) Al
Harrits Murrah Al Abdi ke India untuk mengyelidiki jalan-jalan India, ilmu
pengetahuan dan adat istiadat India.[4]
Masuknya Islam di India dilakukan
Khalifah arrasydin dengan cara damai. Tetspi masuknya Islam ke India dilakukan
oleh bani Umayah dengan jalan lain. Pasukan Islam masuk ke India di mulai pada
zaman pemerintahan Umayah yang berpusat di Damaskus. Jadi, dapat diambil
kesimpulan bahwa agama Islam masuk ke India pada abad ke-7. kemudian agama
Islam dapat berkembang dengan pesatnya di India, dan pedagang-pedagang Islam
India atau Gujarat yang membawa Islam ke negara-negara Asia Tenggara, seperti
Indonesia, Malaka, Singapura, dan sebagainya. Bukti berkembangnya Islam di
India dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam serta peninggalannya.[5]
a.
Kerajaan-kerajaan Islam di India.
a) Kerajaan Sabaktakin, Kerajaan ini
berdiri di Ghazwah wilayah Afganistan di bawah pimpinan Sabaktakin. Beliau
mengembangkan agama Islam dan ilmu pengetahuan.
b) Kerajaan Ghazi, Kerajaan Ghazi
didirikan oleh Aliudin Hudain bin Husain (555 H / 1186 M), di Furoskoh, lereng
gunung Afganistan. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa Muhammad Abdul
Muzafar bin husain Al Ghazi. Beliau memberi kemerdekaan orang-orang Hindu dan
berbuat baik terhadap budak-budak.
c) Kerjaan Mameluk, Raja dari budak
belian ini menyebarkan agama Islam di India. Beliau mendirikan masjid raya di
Delhi yang diberi nama ”Jami” dan menara yang tinggi dengan nama ”Qhutub Manar”
sekarang menjadi objek wisata.
d) Kerajaan keturunan Kilji, Kerajaan
ini berdiri setelah menaklukan Kerajaan Mameluk dan sultannya bernama Alaudin
dari Afganistan. Beliau tidak lama memerintah, karena muncul kerajaan baru dari
keturunan Taghlak dari Turki.
e) Kerjaan Taghlak, Kerajaan ini
merupakan kerajaan terakhir di India sebelum datangnya bangsa Mongol. Diantara
rajanya ialah Muhammad bin Taghlah dan Firus Syah. Setelah kerajaan Taghlak
berdiri, kemudian berdirilah kerajaan Mongol Islam di India dengan raja-rajanya
antara lain: Babur (1504-1530 M), Humayun (1530-1550 M), Akbar Agung (1556-1605
M), Jikangir (1605-1627 M) dan syah Jihan (1627-1657 M) yang mecapai puncak
kejayaannya. Syah Jihan membangun ”Taj Mahal” di Agra sebagai penghormatannya
kepada permaisurinya yang cantik dan dicintainya. Pembangunan Taj Mahal menelan
waktu selama 22 tahun dengan tenaga 20.000 orang. Jadi, di India pernah menjadi
kejayaan Islam. Meskipun begitu, hingga sekarang umat Islam di India berposisi
sebagai minoritas. Sejumlah khasanah Islam dikuasai umat Hindu dan dijadikan
objek wisata. Umat Islam di India sekarang sekitar 100 juta jiwa yang berarti
India negara ketiga terbesar yang berpenduduk muslim, setelah Indonesia dan Pakistan.
Umat Islam di India nasibnya juga sama dengan dinegara-negara lain yang umat
uslamnya minoritas, merka ditekan, ditindas penguasa ataupun umat non muslim
(Hindu) yang minoritas. Sebagai contoh, penghancuran masjid Babri, Ayodhia,
India pada bulan desember 1992. di Bombay terjadi pembunuhan besar-besaran
terhadap sekitar 100 ribu jiwa, oleh partai ekstremis hindu yang berkuasa.
Ribuan bangunan bersejarah yang dibangun raja-raja Islam kini menjadi puing
yang mengenaskan, kemudian dijadikan objek wisata oelh umat Hindu. Perlu
diketahui, bahwa di India pernah lahir para pemikir handal seperti, Muhammad
Iqbal, Syah Waliullah, Muhammad Ali Jinnah, Sayyid Ahmad Khan, Abdul Kadir Azad
dan Sayi Amer Ali.
3) Agama Islam Di Rusia
Agama
Islam masuk ke Rusia pada waktu Dinasti Yuan yang berkuasa, kemudian bangkitlah
kaum revolusioner muslim untuk menumbangkan dinasti Yuan (1279-1368 M). Setelah
dinasti Yuan lalu diganti dengan dinasti Ming. Di bawah kekuasaan Ming, Islam
menduduki jabatan penting antara lain, kemiliteran, keintelekan, dan
administrasi pemerintahan. Bahkan, seorang muslim yang bernama Sang Yu Chuin
menjabat sebagai penasehat agung Kaisar Ming yang pertama dan bernama Hung Yer.
Tatkala Dinasti Yuan masih berkuasa, Kaisar Barkah Khan memeluk Islam. Dengan
Islamnya Barkah Khan maka suku Dzahabieh (kelompok orang mongol) banyak yang
masuk Islam.Pada tahun 1313-1340 M, suku Dzahabieh dipimpin oleh Uzbek Khan
yang berusaha mengislamkan seluruh suku Dzahabieh. Kemudian beliau membuat
strategi untuk menyebar luaskan Islam ke seluruh wilayah Rusia. Peninggalan
Islam di Rusia antara lain, bangunan-bangunan tempat beribadah/masjid. Tetapi,
keadaan di Rusia sekarang sudah lain karena pemerintahannya berpaham komunis
sehingga benci dan ingin membinasakan Islam dari wilayah kekuasaan Rusia.
Seperti yang dialami muslim Chechnya akhir-akhir ini akibat dari keganasan
tentara komunis Rusia. Chechnya adalah negara kecil di kawsan kaukasus, Rusia
yang berpenduduk 1,5 juta dan mayoritas beragama Islam. Presidennya yang bernama
Dzhokar Dudayef adalah seorang muslim yang taat. Sejak tanggal 11 Desember
1994, pasukan Rusia melakukan agresi besar-besaran terhadap Chechnya dan
berhasil merebut istana keprisedenan Chechnya, yang merupakan perlawanan dan
kemerdekaan Chechnya. Meskipun rumah-rumah mereka hancur, tetesan darah dan air
mata tumpah di bumi Islam Chechnya, mereka tetap berjuang melanjutkan
perjuangan terhadap komunis dan siap mati untuk agama Islam dan negaranya.[6]
4) Agama Islam di Afganistan
Afganistan adalah negara Republik di
Asia Tengah. Pada tahun 1991, Afganistan berpenduduk 16.922.000 dan 99 %
beragama Islam. Bahasa tresminya adalah Pushu, ibukotanya Kabul dan mata
uangnya Afgani. Agama Islam masuk ke Afganistan, yaiti sejak masuknya Asim bin
Umar Affamini pada masuk Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa Khalifah Usman
bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada tahun 870 M Islam telah
mengakar di seluruh negeri Afganistan. Perkembangan Islam di Afganistan
selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada hamnbatan-hambnatan, dengan bukti
penduduk Afganistna 99 % beragama Islam.
Agama
Islam sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan mereka dan apabila hal
ini terusik, maka mereka akan marah dan terus berjuang untuk mempertahankannya
seperti yang kita lihat dalam perjuangan gerliyawan muslim mujahidin menentang
pemerintah yang prokomunis. Terjadinya perang saudara di Afganistan disebabkan
masuknya pengaruh Amerika dan Uni sofyet (komunis) ke Afganistan.Pada tahun
1933 muhammad Zahir Syah naik sebagai raja, kemudian Amerika Serikat da Uni
Sofyet berusaha menanamkan pengaruhnya. Tahun 1953, Raja Zahir mengangkat
Muhammad Daud (kader komunis) sebagai perdana menteri. Melihat keadaan seperti
ini, umat Islam menilai bahwa pemerintah Afganistan telah jauh menyimpang dari
ajaran Islam. Kemudian umat Islam mulai bergerak, yaitu dengan munculnya
organisasi Perjuangan Gabungan Muslim yang bernama ”Juanan Muslim” kemudian
pada tahun 1968 berubah nama menjadi Al-Jamiah Al-Islamiyah di bawah pimpinan
Burhanudin Rabbani.Uni Sofyet semakin marah melhat perkembangan Islam itu.[7]
Kemudian pada tahun 1972 di bawah pengaruh Uni
Sofyet, Muhammad Daud menggantikan Zair. Pada tahun 1978 Daud tewas dibunuh dan
diganti oelh Nur Taraki sebagai Presiden. Pada waktu itu,para ulama mengeluarkan
fatwa untuk mengutuk dan mengafirkan Taraki dan mewajibkan perang jihad untuk
menggulingkannya. Akibatnya timbul perjuangan mujahidin Afganistan. Kemudian
pada tahun 1970 Uni Sofyet memasuki Afganistan dengan membawa presiden
bonekanya, Babrak Kamal. Perbuatan itu mendapat kutukan internasional, antara
lain Presiden Jimmy Carter yang memboikot Olimpiade Moskwa, dan banyak penduduk
yang mengungsi ke Pakistan.
Perjuangan
mujahidin semakin kuat dengan bergabungnya tujuh organisasi menjadi satu dengan
nama ”Persatuan Mujahidin Islam Afganistan” denagn tujuan menegakkan kalimat
Allah SWT. Memerdekakan negara Afganistan dari kekuasaan kafir dan komunis
dengan mendirikan pemerintahan Islam di Afganistan. Sebagai komando tertinggi
ialah Abdul Rabbani Rasul Saiyat. Pada tahun 1987 peperangan memuncak, dengan
bantuan senjata dari Amerika dan Inggris, dan berakhir dengan Uni Sofyet
menderita kerugian besar. Akhirnya, pada tahun 1989 Uni Sofyet menarik seluruh
tentaranya dari Afganistan. Pejuang mujahidin terus melawn pemerintah
Najibullah (sejak 1987), karena para ulama mengeluarkan fatwa bahwa rezim
tersebut adalah kafir dan mati dalam peperangan melawan rezim adalah mati
syahid. Ulama-ulama terkenal yang lahir di Afganistan, Ibnu Hibban Al-Basti
(ulama Hadis dan Fiqih: 342 H/952 M), Abu Bakar Ahmad Al-Baihaqi (penulis buku
sejarah abad ke-14), dan sebagai penggerak Pan Islamisme (abad 19) di
Afganistan bernama Said Jamaluddin Al Afgani.[8]
5) Agama
Islam di Cina
Agama Islam masuk ke Wilayah Cina
sekitar abad ke-10, yaitu langsung dari bangsa Arab dan para saudagar yang
datang dari India. Agama Islam masuk ke Cina dengan melalui perdagangan darat
dan laut yang disebut jalan sutera. Adapun pertama kali terjadinya penyebaran
Islam di Cina yaitu pada masa Dinasti Tang.
Melalui pergaulan, perdagangan dan dengan
pernikahan pedagang Arab dengan penduduk asli Cina, kemudian masuk Islamlah
mereka. Orang-orang India yang mengembara ke Indonesia, Malaysia, kadang-kang
singgah di Cina. Ketika singgah di cina mereka (orang-orang India) menyebarkan
agama Islam kepada penduduk asli Cina, dan orang-orang yang memeluk Islam sudah
banyak yang bertempat tinggal di Cina.
H.
Muhammad You Nusi Maliangjie (68) adalah salah satu pemimpin Islam di cina yang
pernah berkunjung ke Indonesia. Beliau Imam besar Chin Cheen The She (Mesjid
Agung) di RRC Tengah, salah satu delapan masjid terbesar di Cina. Masjid
tersebut dibangun 1300 tahun yang lalu perpaduan khasanah arsitektur Islam dan
Cina dan mampu menampung 8000 jamaah.
Menurut
you nusi, jumlah umat Islam di Cina sekarang sekitar 20 juta. Agama Islam di
Cina dapat berkembang dengan pesat, meskipun negara itu menganut komunis.
Jumlah muslim yang menunaikan Ibadah Haji tiap tahun selalu meningkat, dan pada
tahun 1994 mencapai 2000 orang. Ada satu kendala yang dirasakan umat Islam
dalam pengembangannya, yaitu sistem komunisme yang membolehkan rakyatnya
berproganda anti agama.[9]
b.
Pendekatan Filosofis terhadap
Teks-teks Kebudayaan Asia
Agama-agama besar dunia seperti Yahudi, Kristen, dan Islam berada
di kawasan Asia. Oleh karena itu, mempelajari agama-agama besar tanpa
pengetahuan yang mendalam tentang bahasa-bahasa Asia sangat lah kurang memadai
dalam kajiannya. Ismail Raji al-Faruqi, seorang sarjana Muslim Palestina,
pernah menyarankan kepada jhon L. Esposito mahasiswa bimbingannya untuk
mempelajari Bahasa Arab terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian. Dalam
argumentasi al-Faruqi, tidaklah komprehensif kajian seorang sarjana yang akan
mengkaji agama-agama besar dunia tanpa penguasaan bahasa Semit yang mendala.
D. Kesimpulan
Menurut
pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa islam yang masuk di Negara-negara
asia sangat banyak dan masing-masing dari Negara tersebut mempunyai cara-cara
tersendiri untuk bisa menerima kedatangan islam dengan baik dan sempurna,
meskipun didalam Negara-nagara tersebut ada sebuah kerajaan-kerajaan besar yang
seolah-olah tidak menerima kedatangan islam tersebut, namun kedatangan islam ke
Negara asia sangat membutuhkan berbagai cara, ada yang melalui perdagangan laut
dan darat dan akhirnya islam bias masuk di Negara-negara asia dengan sukse dan
bahkan banyak para penganut-penganut islam di asia beriman dan bertakwa kepada
allah swt, dan sangat marah apabila agama dan keyakinannya diusik oleh orang
yang selainnya, dan islam disana benar-benar islam yang sempurna sampai
sekarang, dan mudah-mudahan menjadi islam yang selamat di dunia dan akhirat.
Daftar
pustaka
Chamid nur, 2010,sejarah pemikiran islam, Yogyakarta:
pustaka pelajar
H.saifuddin ending anshari, 2004, wawasan islam, Jakarta: gema insane
Yatim
badri,2000, sejarah peradaban islam,
Jakarta: raja grasindo persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar