Senin, 28 Oktober 2013

ISLAM PADA MASA SEKARANG



ISLAM PADA MASA SEKARANG DI ASIA
A. Pendahuluan
           Maksud dunia islam adalah bagian dari dunia antara maroko hingga merauke, tempat-tempat yang termasuk dunia islam antara lain adalah maroko, Aljazair, Tunisia, Libiya, Nigeria, Sudan, Mesir, Eriteria, Suriah, Yordania, Irak, Iran, Lebanon, Saudi Arabia, Afganistan, Pakistan, Patani (Thailand selatan), Malaysia, Filipina selatan dan Indonesia.
           Sejak berabad-abad dunia islam sudah di jajah oleh bangsa asing yang berideologi dan beragama lain setelah perang duniA II satu demi satu Negara islam telah membereskan diri dari penjajahan dan menjadi Negara yang merdeka.[1]
           Integrasi nilai-nilai islam ke dalam berbagai aspek kehidupan tanpak makin terus berkembang nilai-nilai islam bukan hanya tercermin dalam kerangka bangunan ilmu pengetahuan, melainkan juga tercermin dalam berbagai aspek kehidupan yang lebih luas lagi, yaitu ekonomi, social, budaya, politik, seni, dan sebagainya.   
B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana perkembangan islam di asia?
2.    Bagaimana cara islam bisa masuk dengan baik di masing-masing Negara di  asia?





                                                                                   



C. Pembahasan
1.      Perkembangan Islam pada masa moderen (1800-sekarang)
         Periode moderen dalam sejarah Islam, dimulai dari tahun 1800 M sampai sekarang ini. Dari 1800 sampai abad 20, dunia Islam secara politis berada di bawah penetrasi kolonialisme. Pertengahan abad 20, muncul pemikiran pembaharuan dalam Islam, dan Islam mulai bangkit.
          Pada awalnya, peradaban Eropa jauh tertinggal dengan Islam. Semenjak Eropa menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan, semua berbalik. Eropa melakukan ekspansi ke berbagai belahan dunia, bahkan terhadap dunia Islam.
           Kemajuan peradaban Eropa digunakan negara-negara Eropa untuk menjajah dunia Islam di India dan Asia Tenggara. India menjadi kekuasaan Inggris, Portugis menaklukkan Kerajaan Malaka, Spanyol menguasai Filipina, Kerajaan Ternate dan Tidore dikuasai Portugis, Belanda dan Inggris bergantian menjajah kepulauan Nusantara, dan lain-lain. Hal itu berlangsung sampai pertengahan abad 20.
           Kemajuan Eropa juga membuat Kerajaan Usmani menjadi kecil di hadapan Eropa. Berbagai usaha pembaharuan dilakukan oleh Kerajaan Usmani, namun semuanya gagal. Saat PD I, Turki Usmani ada di pihak yang kalah. Pada akhirnya, Kerajaan Turki Usmani runtuh. Beda dengan Mesir. Mesir menjadi daerah jajahan yang diperebutkan oleh Inggris dan Perancis. Rivalitas Inggris dan Perancis ini tidak hanya di Mesir, tapi juga di Timur Tengah dan Afrika. Faktor yang menarik Eropa untuk mengadakan ekspansi ke dunia Islam adalah ekonomi dan politik.[2]       Kemunduran Islam menginspirasi gerakan pembaharuan. Tokoh yang mempeloporinya adalah Muhammad bin Abdul Wahab, Syah Waliullah, Sultan Mahmud II, Muhammad Ali Pasya, At-Tahtawi, dan lain-lain. Para tokoh tersebut memberi gagasan yang intinya adalah pemurnian ajaran Islam, penerapan sistem demokrasi dalam pemerintahan, pembaharuan di bidang militer, pendidikan, dan ekonomi, penumbuhan sikap aktif dan dinamis di kalangan umat Islam, dan lain-lain.
           Nasionalisme muncul dan diikuti dengan berdirinya partai politik, modal utama perjuangan pergerakan kemerdekaan. Satu per satu negara di dunia Islam mulai melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
            Manfaat mempelajari sejarah perkembangan Islam pada masa moderen adalah timbulnya kesadaran umat Islam akan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pentingnya ukhuwah Islamiyah, pentingnya nasionalisme, dan pentingnya kemurnian ajaran Islam.

2.      Perkembangan Islam di Asia
1)      Agama Islam di Pakistan
      Perlu diketahui bahwa Pakistan merupakan Negara yang memisahkan diri dari India. Pada Abad ke- 13 s/d 15 agama Islam berkembang dengan pesat di India, dengan bukti adanya kerajaan-kerajaan Islam di India dan bangunan-bangunan tempat ibadah. Pada waktu kritis Kerajaan Moghul, para pedagang Belanda, Prancis, Inggeris dan Portugis masuk India. Kemudian pada perkembangan selanjutnya India resmi dijajah Inggeris. Pada tahun 1947, Inggeris memberi kemerdekaan kepada India dan sekaligus berakhirnya kejayaan Islam di India. Pada tahun itu juga umat Islam kemudian mendirikan negara baru yang terpisah dari India, yaitu Pakistan. Arti penting negara ini dalam sejarah dan perkembangan Islam terutama disebabkan dua hal. perjuangan politiknya berlangsung pada waktu yang sama dengan perjuangan orang Hindu di India. Perjuangan itu bertujuan untuk mendirikan negara tersendiri bagi umat Islam.[3]
      Pakistan berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat serta berhasil melahirkan sejumlah lembaga pengkajian Islam dan intelektual muslim berkaliber international.islam di Pakistan dapat berkembang dengan pesat sehingga Pakistan merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar kedua di dunia. Bahkan hukum Islam telah diperlakukan di Pakistan. Sayid Qutub, tokoh Ihkwanul Muslim Mesir, pernah mengatakan bahwa kini telah muncul dua kekuatan besar Islam, yakni Indonesia (Asia Tenggara) dan Pakistan (Asia Selatan). Kekuatan militer negara Pakistan ini juga diperhitungkan oleh dunia dengan adanya dugaan bahwa negara Pakistan mempunyai kemampuan persenjataan nuklir. Bahkan, Amerika menilai Pakistan, sebagai negara ”Bom Islaam” (Islamic Bomb). Ide tentang pembentukan negara tersendiri bagi Umat Islam, bermula dari Sayid Ahmad Khan, kemudian dicetuskan oleh Muhammad Iqbal dan akhirnya direlisasi oleh Muhammad Ali Jinnah. Pada tahun 1947 Inggis menyerahkan kedaulatan kepada dua Dewan konstitusi, yaitu tanggal 14 Agustus 1947 untuk Pakistan dan tanggal 15 Agustus bagi India. Sejak itulah Pakistan lahir sebagai negara Islam. Muhammad Ali Jinnah diangkat sebagai gubernur jendral dengan gelar ”Quaidi-Azam” atau pemimpin besar.
       Sejak berdirinya negara Pakistan, umat Islam mencoba menerapkan konsep Islam sebenarnya negara Islam itu. Persoalan itu merupakan bahan polemik yang berkepanjangan di pemerintahan diajukan oleh Majelis Nasional dengan berpedoman kepada Rancangan Undang-Undang hasil sidang Liga muslim pada bulan Maret 1940, yaitu harus sesuai dengan Al-Qur’an dan hadist. Sistem pemerintahan yang dirumuskan Liga Muslim tahun 1940 itu disahkan menjadi konstitusi tahun 1956. Dalam konstitusi itu negara bernama”Republik Islam Pakistan”. Konstitusi ini kemudian ditinjau kembali sehingga lahir konstitusi tahun 1962, yang cara Iantara lain menghilangkan kata ”Islam” dan sebagai imbalannya mendirikan dua lembaga, yaitu Dewan Penasihat Ideologi Islam dan Lembaga Penelitian Islam.

2)   Agama Islam di India
            Hal ini terjadi Sebelum agama Islam lahir di Arab, antara bangsa arab dengan bangsa India sudah saling mengenal. Dengan bukti adanya peninggalan pedang Arab yang disebut”Saif Muhannad” artinya pedang yang di tempa secara India. Kemudian adanya perkataan ” Handasah” yang artinya ilmu ukur yang diambil dari kata ”Hindu”. Setelah agama islam lahir yang mengenalkan islam keIndia adalah Khalifah Umar bin Khattab Pada tahun 16 H (636 M) Khalifah Umar mengirimkan pasukan ke Persia di bawah pimpinan Saad bin Abi Waqas. Beliau berjuang selama 16 tahun, akhirnya dapat menguasai seluruh Persi kemudian diperluas ke Khurasan kemudian diteruskan ke India.Pada masa Khalifah Usman, dikirim lah Hakim bin Jabalah ke India, untuk menjelajahi mengenal negeri India yang luas itu.Pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib, tahun 38 H (659 M) Al Harrits Murrah Al Abdi ke India untuk mengyelidiki jalan-jalan India, ilmu pengetahuan dan adat istiadat India.[4]
         Masuknya Islam di India dilakukan Khalifah arrasydin dengan cara damai. Tetspi masuknya Islam ke India dilakukan oleh bani Umayah dengan jalan lain. Pasukan Islam masuk ke India di mulai pada zaman pemerintahan Umayah yang berpusat di Damaskus. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa agama Islam masuk ke India pada abad ke-7. kemudian agama Islam dapat berkembang dengan pesatnya di India, dan pedagang-pedagang Islam India atau Gujarat yang membawa Islam ke negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaka, Singapura, dan sebagainya. Bukti berkembangnya Islam di India dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam serta peninggalannya.[5]

a.   Kerajaan-kerajaan Islam di India.
a)      Kerajaan Sabaktakin, Kerajaan ini berdiri di Ghazwah wilayah Afganistan di bawah pimpinan Sabaktakin. Beliau mengembangkan agama Islam dan ilmu pengetahuan.
b)      Kerajaan Ghazi, Kerajaan Ghazi didirikan oleh Aliudin Hudain bin Husain (555 H / 1186 M), di Furoskoh, lereng gunung Afganistan. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa Muhammad Abdul Muzafar bin husain Al Ghazi. Beliau memberi kemerdekaan orang-orang Hindu dan berbuat baik terhadap budak-budak.
c)      Kerjaan Mameluk, Raja dari budak belian ini menyebarkan agama Islam di India. Beliau mendirikan masjid raya di Delhi yang diberi nama ”Jami” dan menara yang tinggi dengan nama ”Qhutub Manar” sekarang menjadi objek wisata.
d)     Kerajaan keturunan Kilji, Kerajaan ini berdiri setelah menaklukan Kerajaan Mameluk dan sultannya bernama Alaudin dari Afganistan. Beliau tidak lama memerintah, karena muncul kerajaan baru dari keturunan Taghlak dari Turki.
e)      Kerjaan Taghlak, Kerajaan ini merupakan kerajaan terakhir di India sebelum datangnya bangsa Mongol. Diantara rajanya ialah Muhammad bin Taghlah dan Firus Syah. Setelah kerajaan Taghlak berdiri, kemudian berdirilah kerajaan Mongol Islam di India dengan raja-rajanya antara lain: Babur (1504-1530 M), Humayun (1530-1550 M), Akbar Agung (1556-1605 M), Jikangir (1605-1627 M) dan syah Jihan (1627-1657 M) yang mecapai puncak kejayaannya. Syah Jihan membangun ”Taj Mahal” di Agra sebagai penghormatannya kepada permaisurinya yang cantik dan dicintainya. Pembangunan Taj Mahal menelan waktu selama 22 tahun dengan tenaga 20.000 orang. Jadi, di India pernah menjadi kejayaan Islam. Meskipun begitu, hingga sekarang umat Islam di India berposisi sebagai minoritas. Sejumlah khasanah Islam dikuasai umat Hindu dan dijadikan objek wisata. Umat Islam di India sekarang sekitar 100 juta jiwa yang berarti India negara ketiga terbesar yang berpenduduk muslim, setelah Indonesia dan Pakistan. Umat Islam di India nasibnya juga sama dengan dinegara-negara lain yang umat uslamnya minoritas, merka ditekan, ditindas penguasa ataupun umat non muslim (Hindu) yang minoritas. Sebagai contoh, penghancuran masjid Babri, Ayodhia, India pada bulan desember 1992. di Bombay terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap sekitar 100 ribu jiwa, oleh partai ekstremis hindu yang berkuasa. Ribuan bangunan bersejarah yang dibangun raja-raja Islam kini menjadi puing yang mengenaskan, kemudian dijadikan objek wisata oelh umat Hindu. Perlu diketahui, bahwa di India pernah lahir para pemikir handal seperti, Muhammad Iqbal, Syah Waliullah, Muhammad Ali Jinnah, Sayyid Ahmad Khan, Abdul Kadir Azad dan Sayi Amer Ali.

3)       Agama Islam Di Rusia
        Agama Islam masuk ke Rusia pada waktu Dinasti Yuan yang berkuasa, kemudian bangkitlah kaum revolusioner muslim untuk menumbangkan dinasti Yuan (1279-1368 M). Setelah dinasti Yuan lalu diganti dengan dinasti Ming. Di bawah kekuasaan Ming, Islam menduduki jabatan penting antara lain, kemiliteran, keintelekan, dan administrasi pemerintahan. Bahkan, seorang muslim yang bernama Sang Yu Chuin menjabat sebagai penasehat agung Kaisar Ming yang pertama dan bernama Hung Yer. Tatkala Dinasti Yuan masih berkuasa, Kaisar Barkah Khan memeluk Islam. Dengan Islamnya Barkah Khan maka suku Dzahabieh (kelompok orang mongol) banyak yang masuk Islam.Pada tahun 1313-1340 M, suku Dzahabieh dipimpin oleh Uzbek Khan yang berusaha mengislamkan seluruh suku Dzahabieh. Kemudian beliau membuat strategi untuk menyebar luaskan Islam ke seluruh wilayah Rusia. Peninggalan Islam di Rusia antara lain, bangunan-bangunan tempat beribadah/masjid. Tetapi, keadaan di Rusia sekarang sudah lain karena pemerintahannya berpaham komunis sehingga benci dan ingin membinasakan Islam dari wilayah kekuasaan Rusia. Seperti yang dialami muslim Chechnya akhir-akhir ini akibat dari keganasan tentara komunis Rusia. Chechnya adalah negara kecil di kawsan kaukasus, Rusia yang berpenduduk 1,5 juta dan mayoritas beragama Islam. Presidennya yang bernama Dzhokar Dudayef adalah seorang muslim yang taat. Sejak tanggal 11 Desember 1994, pasukan Rusia melakukan agresi besar-besaran terhadap Chechnya dan berhasil merebut istana keprisedenan Chechnya, yang merupakan perlawanan dan kemerdekaan Chechnya. Meskipun rumah-rumah mereka hancur, tetesan darah dan air mata tumpah di bumi Islam Chechnya, mereka tetap berjuang melanjutkan perjuangan terhadap komunis dan siap mati untuk agama Islam dan negaranya.[6]
4)    Agama Islam di Afganistan
         Afganistan adalah negara Republik di Asia Tengah. Pada tahun 1991, Afganistan berpenduduk 16.922.000 dan 99 % beragama Islam. Bahasa tresminya adalah Pushu, ibukotanya Kabul dan mata uangnya Afgani. Agama Islam masuk ke Afganistan, yaiti sejak masuknya Asim bin Umar Affamini pada masuk Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada tahun 870 M Islam telah mengakar di seluruh negeri Afganistan. Perkembangan Islam di Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada hamnbatan-hambnatan, dengan bukti penduduk Afganistna 99 % beragama Islam.
         Agama Islam sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan mereka dan apabila hal ini terusik, maka mereka akan marah dan terus berjuang untuk mempertahankannya seperti yang kita lihat dalam perjuangan gerliyawan muslim mujahidin menentang pemerintah yang prokomunis. Terjadinya perang saudara di Afganistan disebabkan masuknya pengaruh Amerika dan Uni sofyet (komunis) ke Afganistan.Pada tahun 1933 muhammad Zahir Syah naik sebagai raja, kemudian Amerika Serikat da Uni Sofyet berusaha menanamkan pengaruhnya. Tahun 1953, Raja Zahir mengangkat Muhammad Daud (kader komunis) sebagai perdana menteri. Melihat keadaan seperti ini, umat Islam menilai bahwa pemerintah Afganistan telah jauh menyimpang dari ajaran Islam. Kemudian umat Islam mulai bergerak, yaitu dengan munculnya organisasi Perjuangan Gabungan Muslim yang bernama ”Juanan Muslim” kemudian pada tahun 1968 berubah nama menjadi Al-Jamiah Al-Islamiyah di bawah pimpinan Burhanudin Rabbani.Uni Sofyet semakin marah melhat perkembangan Islam itu.[7]
      Kemudian pada tahun 1972 di bawah pengaruh Uni Sofyet, Muhammad Daud menggantikan Zair. Pada tahun 1978 Daud tewas dibunuh dan diganti oelh Nur Taraki sebagai Presiden. Pada waktu itu,para ulama mengeluarkan fatwa untuk mengutuk dan mengafirkan Taraki dan mewajibkan perang jihad untuk menggulingkannya. Akibatnya timbul perjuangan mujahidin Afganistan. Kemudian pada tahun 1970 Uni Sofyet memasuki Afganistan dengan membawa presiden bonekanya, Babrak Kamal. Perbuatan itu mendapat kutukan internasional, antara lain Presiden Jimmy Carter yang memboikot Olimpiade Moskwa, dan banyak penduduk yang mengungsi ke Pakistan.
     Perjuangan mujahidin semakin kuat dengan bergabungnya tujuh organisasi menjadi satu dengan nama ”Persatuan Mujahidin Islam Afganistan” denagn tujuan menegakkan kalimat Allah SWT. Memerdekakan negara Afganistan dari kekuasaan kafir dan komunis dengan mendirikan pemerintahan Islam di Afganistan. Sebagai komando tertinggi ialah Abdul Rabbani Rasul Saiyat. Pada tahun 1987 peperangan memuncak, dengan bantuan senjata dari Amerika dan Inggris, dan berakhir dengan Uni Sofyet menderita kerugian besar. Akhirnya, pada tahun 1989 Uni Sofyet menarik seluruh tentaranya dari Afganistan. Pejuang mujahidin terus melawn pemerintah Najibullah (sejak 1987), karena para ulama mengeluarkan fatwa bahwa rezim tersebut adalah kafir dan mati dalam peperangan melawan rezim adalah mati syahid. Ulama-ulama terkenal yang lahir di Afganistan, Ibnu Hibban Al-Basti (ulama Hadis dan Fiqih: 342 H/952 M), Abu Bakar Ahmad Al-Baihaqi (penulis buku sejarah abad ke-14), dan sebagai penggerak Pan Islamisme (abad 19) di Afganistan bernama Said Jamaluddin Al Afgani.[8]
5)      Agama Islam di Cina
         Agama Islam masuk ke Wilayah Cina sekitar abad ke-10, yaitu langsung dari bangsa Arab dan para saudagar yang datang dari India. Agama Islam masuk ke Cina dengan melalui perdagangan darat dan laut yang disebut jalan sutera. Adapun pertama kali terjadinya penyebaran Islam di Cina yaitu pada masa Dinasti Tang.
         Melalui pergaulan, perdagangan dan dengan pernikahan pedagang Arab dengan penduduk asli Cina, kemudian masuk Islamlah mereka. Orang-orang India yang mengembara ke Indonesia, Malaysia, kadang-kang singgah di Cina. Ketika singgah di cina mereka (orang-orang India) menyebarkan agama Islam kepada penduduk asli Cina, dan orang-orang yang memeluk Islam sudah banyak yang bertempat tinggal di Cina.
         H. Muhammad You Nusi Maliangjie (68) adalah salah satu pemimpin Islam di cina yang pernah berkunjung ke Indonesia. Beliau Imam besar Chin Cheen The She (Mesjid Agung) di RRC Tengah, salah satu delapan masjid terbesar di Cina. Masjid tersebut dibangun 1300 tahun yang lalu perpaduan khasanah arsitektur Islam dan Cina dan mampu menampung 8000 jamaah.
         Menurut you nusi, jumlah umat Islam di Cina sekarang sekitar 20 juta. Agama Islam di Cina dapat berkembang dengan pesat, meskipun negara itu menganut komunis. Jumlah muslim yang menunaikan Ibadah Haji tiap tahun selalu meningkat, dan pada tahun 1994 mencapai 2000 orang. Ada satu kendala yang dirasakan umat Islam dalam pengembangannya, yaitu sistem komunisme yang membolehkan rakyatnya berproganda anti agama.[9]
b.      Pendekatan Filosofis terhadap Teks-teks Kebudayaan Asia
Agama-agama besar dunia seperti Yahudi, Kristen, dan Islam berada di kawasan Asia. Oleh karena itu, mempelajari agama-agama besar tanpa pengetahuan yang mendalam tentang bahasa-bahasa Asia sangat lah kurang memadai dalam kajiannya. Ismail Raji al-Faruqi, seorang sarjana Muslim Palestina, pernah menyarankan kepada jhon L. Esposito mahasiswa bimbingannya untuk mempelajari Bahasa Arab terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian. Dalam argumentasi al-Faruqi, tidaklah komprehensif kajian seorang sarjana yang akan mengkaji agama-agama besar dunia tanpa penguasaan bahasa Semit yang mendala.

D.    Kesimpulan
                 Menurut pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa islam yang masuk di Negara-negara asia sangat banyak dan masing-masing dari Negara tersebut mempunyai cara-cara tersendiri untuk bisa menerima kedatangan islam dengan baik dan sempurna, meskipun didalam Negara-nagara tersebut ada sebuah kerajaan-kerajaan besar yang seolah-olah tidak menerima kedatangan islam tersebut, namun kedatangan islam ke Negara asia sangat membutuhkan berbagai cara, ada yang melalui perdagangan laut dan darat dan akhirnya islam bias masuk di Negara-negara asia dengan sukse dan bahkan banyak para penganut-penganut islam di asia beriman dan bertakwa kepada allah swt, dan sangat marah apabila agama dan keyakinannya diusik oleh orang yang selainnya, dan islam disana benar-benar islam yang sempurna sampai sekarang, dan mudah-mudahan menjadi islam yang selamat di dunia dan akhirat.







                                      Daftar pustaka
            Chamid nur, 2010,sejarah pemikiran islam, Yogyakarta: pustaka pelajar
            H.saifuddin ending anshari, 2004, wawasan islam, Jakarta: gema insane
Yatim badri,2000, sejarah peradaban islam, Jakarta: raja grasindo persada














[1][1] H. ending saifuddin anshari. Wawasan islam, (Jakarta: gema insane, 2004) hal 272
                [2]  Ibid  279
[3]Ending  saifuddin anshari, wawasan islam, (Jakarta: gema insane,2004) hal 179
                [4] Ibid 185
[5]  Nur hamid, sejarah pemikiran islam, (Yogyakarta:pustaka pelajar 2010) hal 218
[7]badri Yatim , sejarah peradaban islam, (Jakarta: raja grasindo persada 2000) hal 177

[8] Ibid 180

Tidak ada komentar:

Posting Komentar